Palembang, Senin 5 Mei 20I4 perwakilan dari anggota
FLP Prabumulih berangakat menuju hotel Swiis BeliNN untuk mengikuti workshop
bertema “Fasilitasi Publikasi Karya Cerita Fiksi Dan Non Fiksi”. seIain dari
FLP Prabumulih ada juga FLP dari Ogan
iIir FLP Palembang dan Forum lainnya yang ikut hadir. Kegiatan ini
diselengarakan oleh kementerian pariwisata dan Indonesi.
kreatif RepubIik Indonesia yang berlangsung dari
pukul 09.00wib sampai I6.00 wib.Narasumber pada workshop tersebut yaitu Ibu Ana
Sunarti dari Kemenparekref, Bapak Moammar Emka seorang penerbit Gagas media
group dan sekaligus penulis buku terkenal Jakarta
Under Cover dan Ibu Pangestu Ningsih dari CEO Naura Pubishing-Mizan group.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam
menerbitkan buku yaitu menyerah pada penerbit dan menerbitkannya sendiri.
Perlunya mengetahui karakter penerbit jangan sampai salah penerbit buku novel dimasukan pada penerbit sains.
Pandai membaca potensi pasar, cari tema yang
yang disukai atau yang belum ada yang menerbitkan, karena tidak ada yang
bisa menebak buku apa yang akan booming nantinya.
Kita juga dapat menerbitkan sendiri baik melalui bIog
dan mencentaknya sendiri. Ada banyak blog yang bisa dikunjungi misalnya
islamindonesia.co.id, mizan.com dan Gagasmedia.net.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan kementerian
Pariwisata dan indonesia kreatif
mengundang para pencinta menulis untuk mengikuti kompetensi menulis.
Untuk informasi lebih jelas dapat dilihat di nulisnusantara.com.
Beberapa kesan-kesan dari anggota FLP Prabumulih
selama mengikuti workshop tersebut:
Fajar kustiawan :
Saya merasa jauh lebih semangat dan ingat akan
target-target naskah dan karya yang lama terpendam, ingin menembus penerbit
mainstream biar karya saya lebih banyak dibaca, dan jadi lebih serius untuk
menjadi penulis. Dapat sebuah wejangan yang luar biasa sampai sekarang masih
tergiang-ngiang “ Menulis itu cara penulis melepaskan beban pikirannya dan
menyampaikan keinginannya, membuatnya menjadi lebih bermanfaat untuk dirinya
dan orang lain.
Alamsyah :
HasiI dari workshop kemarin saya mendapat semangat baru dan membantu untuk tetap
menulis, tapi lebih dari itu acara
kemarin memberikan ilmu dan pengalaman baru
tentang penerbitan dan bagaimana cara yang baik mengirim naskah ke
penerbit.
Susi :
Walaupun capek
rasanya tapi jadi lebih semangat
lagi untuk menulis. Apa dan bagaimana pun hasilnya nanti yang penting sudah
belajar menulis.
Rahman :
Senang sekali mengikuti workshop karena mendapat
banyak ilmu dan bisa bertemu mas Moammar Emka dan mbak
Pangestu Ningsih.
Ecsi yunita :
Workshop ini seperti kado buat saya setelah resmi
menjadi anggota FLP Prabumulih. Sangat terkejut ketika tahu nasumbernya
merupakan penulis dan penerbit handal. Jadi membuat lebih semangat lagi untuk
belajar menulis. Ingat katanya
Bapak Emka “ kalau mau jadi
penulis menulis itu harus jadi habit.
Saya saja menulis 2 halaman sehari”. Ternyata benar ya menulis itu hanya
masalah ketekunan.
Aidil :
Luar biasa, saya berharap bisa menjaga semangat
menggebu yang sampai hari masih terasa.
Penulis : Ecsi Yunita